Saat kita membicarakan tentang keadaan lingkungan, mungkin yang terlintas dalam pikiran kita adalah sampah. Hasil yang berasal dari bekas barang oleh konsumen ini selalu menjadi momok bagi lingkungan kita, kenapa? Sebab sampah dapat merugikan kita apabila tidak di olah dengan baik seperti bencana banjir, kerusakan ekosistem lingkungan, bau yang menyengat dan masih banyak lagi. Hal ini disebabkan oleh perilaku kita yang tidak bisa membuang sampah pada tempatnya.
Hukum atas membuang sampah sembarangan pun sudah ada dengan denda yang cukup besar, yaitu apabila kita membuang sampah sembarangan akan didenda sekitar 2-50 juta rupiah atau kurungan penjara. Namun hukum ini tidak berjalan dengan efektif di lapangan sebab pelanggaran ini adalah pelanggaran yang tidak terlihat atau susah dibuktikan pelakunya sehingga peraturan hukum ini pun terlihat sangat sia-sia dan harus ada langkah-langkah pemerintah serta turun tangan nya masyarakat dalam menanggulangi sampah secara efektif dan berjalan dilapangan. Peraturan hukum pun tidak cukup apabila setiap individu tidak menjalankannya dengan baik. Harus ada kesadaran masyarakat dan jiwa cinta lingkungan bahwa membuang sampah sembarangan dapat berakibat tidak baik pada setiap aspek, cenderung merugikan serta jangan takut untuk mengingatkan setiap individu yang membuang sampah sembarangan, sebab banyak individu-individu yang tidak peduli atau menganggap enteng masalah ini. Apabila langkah-langka tersebut berjalan dengan baik maka hukum itu sendiri pun dapat berjalan dengan efektif dan terlaksana dilapangan, serta yang lebih baik lagi bahwa sampah tidak lagi menjadi sebuah momok bagi permasalahan lingkungan kita. Jadi, membuanglah sampah pada tempatnya demi kebaikan kita dan lingkungan kita. :)
0 Comments
Disetiap keluarga pasti memiliki kebudayaan dari wilayah asal kedua orang tua atau pemimpin dalam keluarga tersebut. Dan kebudayaan tersebut akan menurunkan kebiasaan-kebiasaan kebudayaan ke generasi-generasi selanjutnya.
Didalam keluarga kami, saya adalah anak ke-6 dari 6 bersaudara atau dapat disebut sebagai anak “bontot”. Kedua orang tua saya berasal dari daerah yang saling berdekatan yaitu wilayah Jawa Tengah, Kota Purbalingga. Ayah saya tinggal di Alun-alun Pubalingga dan Ibu saya tinggal di kaki Gunung Selamat. Dan dapat dipastikan, saya dan kakak-kakak saya menurunkan sifat-sifat dan kebudayaan dari mereka berdua. Sebagai orang jawa, keluarga kami sangat mengutamakan tata karma, kesopanan dalam bergaul serta menjalankan agama kami sesuai kaidah-kaidah yang ada. Biasa nya kami saling menceritakan apa yang telah kita lakukan setiap kita menyelesaikan aktivitas sehari-hari dan hal ini akan membangun suatu suasana yang hidup. Serta, untuk mempererat tali silahturahmi dengan sanak saudara. Kita biasanya mengadakan acara kumpul-kumpul atau bahasa kerennya arisan keluarga. Dengan hal sesederhana ini, kita dapat mempererat rasa persaudaraan kami walaupun dipisahkan jarak dan kepentingan masing-masing. Inilah kebudayaan keluargaku, bagaimana dengan kebudayaan keluargamu? :) Selamat malam para pembaca, kali ini saya akan menulis sebuah tulisan pertama saya dan sekaligus tugas pertama saya pada mata kuliah ISD. Saya akan menulis suatu perbedaan antara IPS dan ISD.
Dalam setiap ilmu pengetahuan pasti memiliki arti dan tujuannya masing-masing. Namun, tak sedikit ilmu pengetahuan yang memiliki arti yang mendekati sama tetapi memiliki tujuan yang berbeda. Dalam hal ini terdapat Ilmu Pengetahuan Social dan Ilmu Sosial Dasar yang memiliki arti yang tak jauh berbeda tetapi memiliki tujuan yang berbeda. Pada konteks pengertian, Ilmu Pengetahuan Sosial atau yang biasa kita kenal dalam kehidupan sehari-hari ialah IPS. Menurut Fakih Samlawi dan Bunyamin Maftuh diartikan sebagai suatu mata pelajaran yang memadukan konsep-konsep dasar dari berbagai ilmu social yang disusun melalui pendidikan dan psikologis serta kelayakan dan kebermaknaannya bagi siswa dan kehidupannya. Sedangkan menurut Engin Fahri. Ilmu Sosial Dasar atau ISD diartikan sebagai sebuah inti dari bagaimana para individu berhubungan walaupun masih juga diperdebatkan tentang pola berhubungan para individu. Pada pengertian diatas, kedua ilmu tersebut memiliki arti yang tak jauh berbeda, tetapi dalam konteks tujuan dari ilmu tersebut dapat dibilang berbeda, IPS bertujuan sebagai ilmu pendidikan dan konsep setiap masyarakat lebih tepat nya siswa dalam bersosialisasi di kehidupan masyarakat sesuai norma-norma yang ada serta berguna sebagai pengetahuan, dan dalam Ilmu Pengetahuan Sosial keseluruhannya kita dapat pada bangku sekolah saja. Sedangkan ISD mempunyai tujuan sebagai pola dasar dalam menjalankan kehidupan bermasyarakat dan mencakup luas dibandingkan IPS. Dan tanpa kita sadari, Ilmu Sosial Dasar telah kita pelajari sejak kita bersosialisasi diwaktu kecil hingga kita sebesar ini tergantung seberapa bermakna nya pengalaman yang kita dapat. Serta ISD sering digunakan untuk menyelesaikan gejala-gejala social yang masih belum dapat diselesaikan karena suatu kebenaran dari argumen setiap individu tidak sepenuh nya benar sehingga ISD ini sangat berpengaruh. Dan ISD dapat disebut juga sebagai pembentuk kepribadian setiap individu. sumber: https://www.academia.edu/8772989/ILMU_SOSIAL_DASAR http://teoriku.blogspot.com/2013/02/pengertian-ips-hakikat-pembelajaran-ips.html |
AuthorGema Ramadhan. My Refrensi:
Archives
May 2018
Categories |