Manusia dan kebudayaan adalah suatu konsep yang berbeda tetapi mempunyai hubungan yang sangat erat. Seperti hubungan antar dua konsep, hubungan antara manusia dan kebudayaan memiliki efek yang sangat besar, positif atau negative. Sehingga, sangat lah perlu kita memahami apa itu manusia dan kebudayaan, agar kita tetap pada nilai-nilai yang sudah ada dan dapat dipercaya oleh individu-individu yang lain. Dan apabila kita memahami kedua unsur tersebut khususnya pemahaman dasar yang kuat, maka konflik yang kita dapatkan di kehidupan kita tidak terlalu kuat.
MANUSIA 1. PENGERTIAN MANUSIA Jika kita membahas tentang manusia pasti kita harus terlebih dahulu apa arti dari manusia. Banyak sekali definisi-definisi manusia, seperti menurutu ahli filsuf, Sokrates menganggap bahwa manusia adalah mahluk hidup berkaki dua yang tidak berbulu dengan kuku datar dan lebar. Yang dimaksud sokrates adalah penggambaran manusia dari fisik nya, berbeda dengan makhluk lain dan para pendahulunya seperti primata. Dan menurut ahli Paula J.C dan Janet W.K bahwa manusia adalah mahluk terbuka, bebas memilih makna dalam situasi, mengemban tanggung jawab atas keputusan yang hidup secara kontinu serta turut menyusun pola berhubungan dan unggul multidimensi dengan berbagai kemungkinan. Dalam pengertian tersebut adalah penggambar manusia dari kehidupan social nya dan hasrat manusia dalam menjalani kehidupan social tersebut. Dari definisi – definisi tersebut dapat kita Tarik kesuimpulan, bahwa manusia adalah makhluk evolusi yang akan selalu berkembang mengikuti kehidupan social yang mereka jalani, memahami lingkungan nya dan akan selalu belajar demi kesuksesan hidupnya. 2. HAKEKAT MANUSIA Manusia pada hakekat nya adalah makhluk sosiologis yang tidak dapat hidup secara individual dan keinginan yang kuat di dalam pendidikan. Hal ini membuat setiap individu menciptakan nilai-nilai baru dalam bermasyarakat maupun diri nya sendiri. Atau bisa dibilang bahwa manusia tidak dengan mudah menelah nilai-nilai masyarakat yang sudah ada, mereka pasti mempelajari dan memahami sebelum mengakui nilai-nilai tersebut dan menjalani nya demi tujuan tertentu. KEPRIBADIAN BANGSA TIMUR Dalam kehidupan masa penjajahan colonial atau penguasaan suatu daerah, terdapat pembagian suatu konsep yang befungsi agar adanya perbedaan strata. Dan hal ini berawal dari bangsa eropa yang membagi dunia menjadi 2 konsep yaitu bangsa barat dan bangsa timur. Konsep tersebut membedakan antara bangsa berkuasa yaitu bangsa barat dan bangsa jajahan seperti bangsa timur. Pembagian konsep ini dibuat atas kesamaan kepribadian. Seperti bangsa timur, bangsa ini memiliki kepribadian yang lebih mementingkan kehidupan kerohanian, mistik, pikiran preologis, keramahtamahan, dan gotong royong. Berbeda dengan kepribadian bangsa eropa yang mementingkan pemikiran yang logis, kebendaan, hubungan asas guna, dan invidualisme. KEBUDAYAAN 1. PENGERTIAN Menurut para ahli tentang kebudayaan, seperti ahli Koentjaningrat (1985) kebudayaan adalah keseluruhan ide-ide, tindakan, dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan milik diri manusia dengan belajar. Sedangkan menurut ahli Selo Soemardjan dan Soelaeman Soemardi (1964), bahwa kebudayaan adalah semua hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat. Apabila kita tarik kesimpulan dari definisi-definisi diatas bahwa kebudayaan adalah suatu system yang telah turun menurun dari generasi ke generasi yang membawa terlahirnya suatu ide-ide, tindakan, proses dsb yang menghasilkan suatu karya yang dapat kita percaya sebagai sarana dalam mencapai suatu tujuan. 2. UNSUR-UNSUR KEBUDAYAAN Koentjaraningrat (1985) menyebutkan ada tujuh unsur-unsur kebudayaan. Ia menyebutnya sebagai isi pokok kebudayaan. Ketujuh unsur kebudayaan universal tersebut adalah: · Sistem peralatan dan perlengkapan hidup, · Sistem mata pencaharian hidup · Sistem kemasyarakatan · Bahasa · Kesenian · Sistem Pengetahuan · Sistem Religi 3. WUJUD KEBUDAYAAN Wujud kebudayaan dapat dibedakan menjadi tiga bagian yaitu: · Wujud gagasan · Wujud perilaku (aktivitas) · Wujud benda hasil budaya KAITAN MANUSIA DAN KEBUDAYAAN Sudah kita ketahui sejak lama, bahwa Manusia dan kebudayaan adalah suatu kesatuan yang tidak dapet terpisahkan. Mereka adalah 2 konsep yang saling berhubungan, contohnya manusia adalah sosok yang menjalan kan kebudayaan tersebut atau pelaku dalam kebudayaan. Sedangkan kebudayaan sebagai obyek nya. Dan dapat kita liat hasil dari hubungan tersebut, apabila manusia menjalankan kebudayaan tersebut sesuai nilai-nilai kebudayaan yang telah dibuat maka tidak ada penyimpangan terhadap kebudayaan tersebut dan akan ada penerimaan dari masyarakat, namun apabila manusia tersebut menyimpang maka mereka akan diasingkan oleh masyarakat. Perlu kita sadari bahwa kebudayaan itu mencerminkan diri kita sendiri sehingga hubungan ini sangatlah penting dan akan terus menerus diturunkan sebagai nilai-nilai dalam bermasyarakat. REFRENSI: http://adityo93.blogspot.com/2012/06/kaitan-manusia-dan-kebudayaan.html http://aghamisme.blogspot.com/2012/10/pengertian-kebudayaan-dan-wujud.html https://farhadthlb.wordpress.com/2013/10/02/pengertian-kebudayaan-dan-unsur-unsur-kebudayaan-indonesia/ http://filsafat.kompasiana.com/2014/03/09/hakikat-manusia-638185.html http://carapedia.com/pengertian_definisi_manusia_menurut_para_ahli_info508.html
0 Comments
sumber gambar: http://3.bp.blogspot.com/-Cy_Grn8s1oc/ThzXQBBUUvI/AAAAAAAAADA/vWDUnD4UvCU/s1600/3+Trik+Membaca+Buku+Lebih+Efektif+-+Hidup+Mahasiswa.jpg
Sebagai mahasiswa, kita harus bisa menemukan konsep kita dalam mencari ilmu. Dan salah satu nya membca dan menulis. Walaupun cara ini sangat membosankan dan sudah terlupakan bagi sebagian mahasiswa dan pelajar-pelajar yang ada di Indonesia, namun cara ini sangat simple dan berefek tinggi bagi kita sendiri yang melaksanakan. Berikut adalah manfaat-manfat dalam membaca dan menulis. manfaat-manfaat lain bagi para mahasiswa : Pertama mengasah penalaran untuk menanggapi dan memberikan solusi suatu peristiwa atau kejadian-kejadian yang dirasa krusial. Kedua bahwa kegiatan akademik yang digeluti mahasiswa syarat dengan aktifitas tulis menulis; sebagai contoh pembuatan makalah, resensi, proposal, penggarapan tugas-tugas tertentu yang memerlukan tata aturan penulisan yang ilmiah, dan yang tidak kalah pentingnya adalah penyelesaian tugas akhir perkuliahan atau skripsi. Ketiga memudahkan penyaluran aspirasi, gagasan, ide dan perasaan kepada khalayak. Keempat kemampuan dalam tulis menulis dapat memberi manfaat secara finansial, sebagai contoh; suatu hari ada seorang mahasiswa yang isi dompetnya “kering” disaat yang tidak tepat, namun berbekal kemampuan menulis mahasiswa tersebut memutar otak sedemikian rupa mencari ide bahan tulisan. Setelah topik tulisan terpikirkan si mahasiswa sesegera mungkin “bercengkrama” dengan netbooknnya dan merangkai kata demi kata, maka jadilah sebuah tulisan yang memiliki nilai jual di berbagai media masa. Nah. Sudah tahukan manfaat dari membaca dan menulis? Dan ini adalah sikap ilmiah yang dibutuhkan mahasiswa dalam segala aspek. Terima kasih dan sekian. sumber gambar: http://www.pandawapos.com/id-content/modul/berita/images/normal/20140617-112613.jpg
Setiap manusia dilahirkan dengan mempunyai agama menurut agama orang tua kita, tidak bisa memilih hak kita sendiri. Yang pasti kita hanya harus melanjutkan dan mempercayai agama yang sudah diberikan kepada kita. Di negara kita Republik Indonesia ini yang mempunyai beraneka ragam budaya, adat dan agama memiliki toleransi dari berbagai aspek. Contohnya toleransi beragama agar terciptanya kerukunan beragama. Namun, saat-saat ini sering terjadi konflik agama yang terjadi di indonesia maupun seluruh negara di dunia ini. Dalam rukun beragama indoesia mempunyai dasar atas kerukunan tersebut yaitu tri kerukunan beragama di Indonesia. Konsep Tri Kerukunan Umat Beragama di Indonesia 1. Kerukunan intern umat beragama, yaitu suatu bentuk kerukunan yang terjalin antar masyarakat penganut satu agama. Misalnya, kerukunan sesama orang Islam atau kerukunan sesama penganut Kristen. 2. Kerukunan antar umat beragama , yaitu suatu bentuk kerukunan yang terjalin antar masyarakat yang memeluk agama berbeda-beda. Misalnya, kerukunan antar umat Islam dan Kristen, antara pemeluk agama Kristen dan Budha, atau kerukunan yang dilakukan oleh semua agama. 3. Kerukunan umat beragama dengan pemerintah, yaitu bentuk kerukunan semua umat-umat beragama menjalin hubungan yang yang harmoni dengan Negara/ pemerintah. Misalnya tunduk dan patuh terhadap aturan dan perundang-undangan yang berlaku. Pemerintah ikut andil dalam menciptakan suasana tentram, termasuk kerukunan umar beragama dengan pemerintah itu sendiri. Semua umat beragama yang diwakili oleh tokoh-tokon agama dapat sinergi dengan pemerintah. Bekerjasama dan bermitra dengan pemerintah untuk menciptakan stabilitas persatuan dan kesatuan bangsa. Apabila kita melaksanakan tri kerukunan tersebut dan memahami nya maka kerukunan beragama di indonesia bukan lah angan-angan lagi. Simple nya saja dengan memperkokoh dan mempersatukan prinsip untuk agama sendiri, lalu menjalankan toleransi beragama dan mengingant nahwa negara kita adalah negara bhinneka tunggal ika yang berarti bermacam-macam tetap satu. Maka, kerukunan beragama di Indonesia pun akan terlaksanakan. Sekian. sumber: http://cyberdakwah.com/2013/07/mewujudkan-kerukunan-antar-umat-beragama/ |
AuthorGema Ramadhan. My Refrensi:
Archives
May 2018
Categories |