sumber gambar:
http://4.bp.blogspot.com/-FyeO1XeKqh0/UOQ2fN0Ko0I/AAAAAAAAAS8/IcmyGpKa7RM/s1600/jrchery_h_a_society.jpg Halo, setelah tulisan sebelum nya saya membahas sedikit tentang hubungan antar kota dan desa. Maka tak etis kita tidak mengenal ciri-ciri masyarakat nya. Di tulisan ini saya akan menjelaskan ciri-ciri masyarakat desa menurut ahli dan menurut pengalaman saya saaat berkunjung kampung halaman saya. Berikut adalah ciri-ciri masyarakat menurut ahli Sosiologi “Talcot Parsons”. Dalam buku Sosiologi karangan Ruman Sumadilaga seorang ahli Sosiologi “Talcot Parsons” menggambarkan masyarakat desa sebagai masyarakat tradisional (Gemeinschaft) yang mebngenal ciri-ciri sebagai berikut : a. Afektifitas ada hubungannya dengan perasaan kasih sayang, cinta , kesetiaan dan kemesraan. Perwujudannya dalam sikap dan perbuatan tolong menolong, menyatakan simpati terhadap musibah yang diderita orang lain dan menolongnya tanpa pamrih. b. Orientasi kolektif sifat ini merupakan konsekuensi dari Afektifitas, yaitu mereka mementingkan kebersamaan , tidak suka menonjolkan diri, tidak suka akan orang yang berbeda pendapat, intinya semua harus memperlihatkan keseragaman persamaan. c. Partikularisme pada dasarnya adalah semua hal yang ada hubungannya dengan keberlakuan khusus untuk suatu tempat atau daerah tertentu. Perasaan subyektif, perasaan kebersamaan sesungguhnya yang hanya berlaku untuk kelompok tertentu saja.(lawannya Universalisme) d. Askripsi yaitu berhubungan dengan mutu atau sifat khusus yang tidak diperoleh berdasarkan suatu usaha yang tidak disengaja, tetapi merupakan suatu keadaan yang sudah merupakan kebiasaan atau keturunan.(lawanya prestasi). e. Kekabaran (diffuseness). Sesuatu yang tidak jelas terutama dalam hubungan antara pribadi tanpa ketegasan yang dinyatakan eksplisit. Masyarakat desa menggunakan bahasa tidak langsung, untuk menunjukkan sesuatu. Dari uraian tersebut (pendapat Talcott Parson) dapat terlihat pada desa-desa yang masih murni masyarakatnya tanpa pengaruh dari luar itu adalah sedikit penjelasan ciri-ciri masyarakat menurut ahli. Dan dari pengalaman saya saat berkunjung ke salah satu desa yang notabene adalah kampung halaman orang tua saya. Disana kita dapat menemukan berbagai sifat-sifat masyarakat yang pasti kita akan merasakan kenyamanan atas jamuan mereka, sopan santun dan budi pekerti yang sangat dijunjung tinggi mereka. Dan spiritualis yang masih kental didesa ini. Dan sifat-sifat ini pun sudah tidak mungkin ada di perkotaan dan harus kita lestarikan. sumber: http://www.gudangmateri.com/2010/04/masyarakat-desa-dan-masyarakat-kota.html
0 Comments
sumber gambar: https://dafiblog.files.wordpress.com/2011/10/kota-desa.jpg
selamat datang kembali pembaca. Pada tulisan ini saya akan membahas suatu topik yang tidak asing lagi, yaitu hubungan antar kota dan desa. Kalo kita sudah membicarakan topik ini maka kita akan membahas hubungan antara masyarakat nya juga. Nah, sebelum kita mengulas lebih jauh maka kita harus memahami apa itu Masyarakat, kota, dan desa menurut definisi para ahli. Definisi masyarakat : Menurut Selo Sumardjan, masyarakat adalah orang-orang yang hidup bersama dan menghasilkan kebudayaan. Definisi desa : UU no. 22 tahun 1999 Desa adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki kewenangan untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat berdasarkan asal-usul dan adat istiadat setempat yang diakui dalam sistem pemerintahan Nasional dan berada di daerah Kabupaten. Definisi kota : menutur R. Bintarto, secara geografis kota merupakan suatu sistem jaringan kehidupan manusia yang di tandai dengan pendapatan penduduk yang tinggi dengan serata kehidupan yang heterogen serta bercorak matrealistis. Dari definisi-definisi tersebut sudah mewakilkan dan dapat kita tarik kesimpulan bahwa hubungan antar kota dan desa tak terkecuali hubungan antar masyarakat nya adalah suatu kepentingan primer atau saling membutuhkan. Kenapa bisa disebut begitu? Sebab Masyarakat pedesaan dan perkotaan adalah dua komunitas yang saling membutuhkan. Di antara keduanya terdapat hubungan yang erat dan bersifat ketergantungan karena keduanya saling membutuhkan satu sama lain. Masyarakat kota bergantung pada masyarakat desa dalam memenuhi kebutuhannya akan bahan - bahan pangan seperti beras, sayur- mayur, daging dan ikan. Desa juga merupakan sumber tenaga pekerja kasar bagi jenis - jenis pekerjaan tertentu yang dibutuhkan untuk bekerja di kota. Mereka ini biasanya adalah pekerja - pekerja musiman. Pada saat musim tanam, mereka sibuk bekerja di sawah dan selagi menunggu masa panen, mereka mencari pekerjaan lain untuk mencari tambahan penghasilan. Sebaliknya, masyarakat kota menghasilkan barang-barang yang diperlukan juga oleh masyarakat yang berada di desa seperti pakaian, alat elektronik, obat-obatan, dan lain sebagainya. Di kota juga tersedia tenaga kerja yang siap melayani dalam bidang jasa yang dibutuhkan oleh masyarakat desa, misalnya saja tenaga - tenaga di bidang medis atau kesehatan, permesinan, elektronika dan alat transportasi. Serta tenaga yang mampu memberikan bimbingan dalam upaya peningkatan hasil budi daya pertanian, peternakan ataupun perikanan darat. sumber: http://edukasi.kompasiana.com/2012/12/03/hubungan-masyarakat-desa-dan-kota-513176.html Selamat datang pembaca, pada topik kali ini saya akan memperkenalkan dan menjelaskan komunitas yang saya ikuti hingga sekarang. Komunitas KAPALAN, adalah kumpulan siswa-siswa yang memiliki kesamaan dalam hobby yaitu fun hiking dan backpacker. Komunitas dengan kepanjangan nama dari “Kami Pecinta Alam Enam-enam” ini telah mendaki beberapa gunung yaitu Gunung Gede, Gunung Papandayan, dan Gunung Cikuray. Dan tentu saja komunitas ini akan mendaki beberapa gunung yang akan datang.
Komunitas ini juga memilik slogan seperti layak komunitas-komunitas lainnya, slogan komunitas ini adalah “Sejauh mungkin kaki beranjak, sejernih mata melihat rahasia dibalik keidahan Indonesia” yang mempunyai makna kita akan selalu menjalajahi dan mengeksplorasi apapun yang ada alam Indonesia. Selama kita masih sanggup untuk mencari keindahan itu. Inilah salah satu cita-cita dan motivasi kami untuk melanjutkan apa yang belum kita wujudkan. Walaupun kita tidak pernah mengadakan suatu acara social, tetapi kami sadar akan menjaga kebersihan lingkungan. Setiap saat kita mendaki suatu gunung tak lupa kami membawa plastic sampah atau trashbag untuk menampung sampah selama kita mendaki gunung atau sampah-sampah yang berserakan di jalanan dan tak pernah meninggalkan apapun disana kecuali kenangan. Hal ini mungkin dianggap sepele tapi sangat berguna bagi lingkungan sekitar, sebab sampah-sampah itu akan merusak ekosistem dilingkungan tersebut dan dapat mencipatakan suatu kepunahan pada makhluk hidup. Itu mungkin sedikit deskripsi dari komunitas yang saya ikuti yaitu KAPALAN. Dan komunitas ini akan selalu berharap terus mengeksplorasi alam Indonesia yang indah ini tanpa merusak apapun, terimakasih. |
AuthorGema Ramadhan. My Refrensi:
Archives
May 2018
Categories |