Dalam keramaian
Tepat dibawah selasar ini Diriku masih merasa sendiri Tak pernah sesunyi ini Diriku tak pandai berteriak Apalagi berorasi Nyatanya didepanmu saja ku terdiam Mematung membisu Oh pesona mu, Layaknya zat adiktif bagiku Tak pernah lupa Oh sungguh indah dirimu Sendu sekali diriku Bahwa pengharapan ini Hanya menjadi ekspetasi Bersamamu Kita.
1 Comment
Terbangun diriku dipagi hari
Sang fajar menyambut Layak nya senyum manismu Senang hati membiusku Oh sayang, Berhenti lah Tidakah engkau lelah? Berlari - lari dipikiran ku Ingin rasa nya kubelah isi kepalaku Menyatakan dongeng cinta Tanpa keindahan fana Seperti mimpi Oh jelita, Turun lah Kan ku bawa engkau Menuju kenikmatan cinta. Dan semesta akan jadi saksi Desahan bintang di kala malam Terbang gemulai Tak tergapai. Malam menggoreskan sendu
Penuh rasa rindu Sang rembulan tertipu Apakah semerana ini? Antharez pun tak pernah letih Menunggu ambigu Paras lintasan romansa Menggebu - gebu Dan kini, Angkasa menulis aksara Tentang kita Yang tak tau arah Bijaksana kah kita? Atau kita terlau naif Mengakui realita kehidupan Kita tak ada Hiruplah Hiruplah setiap sativa perindu Nikmatilah Sungguh, anda sangat nyata Datang padaku, antharez Walaupun kita hanya fiksi Rembulan tidak pernah berbohong Ia sungguh hidup Karna mu. |