Berawal dari sebuah perbincangan yang absurd, berbagi canda dan tawa, awal aku mengenal mu. Sosok wanita lugu, penuh ceria dimata nya. Berbicara tentang segala hal yang membuat dunia seakan berputar melawan arah. Sangat beruntung bagi ku.. engkau selalu membuat ku tersenyum saat kau berbicara tentang segala permainan kehidupan mu. Engkau berbagi kesedihan denganku, tanpa rasa takut akan keegoisan wanita. Ya, engkau wanita yang sungguh berbeda.
Tepat pada awal musim semi ini, tidak ada kabar darimu. Setelah kau bertemu dengan anjing - anjing yang kau impikan. Sungguh beruntung makhluk nakal – nakal ini, mendapat kan kebahagian nirwana yang tiada tara. Aku merindukan mu, sangat. Tapi kau telah memilih jalan mu tanpa yang berkuasa pun dapat menahan nya. Gejolak cinta yang membutakan segalanya. Aku tahu, karena akulah korban gejolak cinta itu. Pembodohan yang kita angan – angankan. Namun, kita tidak dapat menghindarkan nya. Dan harus kita hadapi ini semua, dengan menemukan apa arti cinta itu. “dan aku ketemukan itu dimatamu, sayang”. Pulang lah, pulang. Hasrat atas semua kerinduan ini tidak bisa ku bendung lagi. Senyuman terbaik ku akan menyambut kedatangan mu, selalu. Disini aku menunggu mu disaat engkau terjatuh. Akan ku jawab semua atas keraguan mu, atas cinta yang engkau cari di alam antah - berantah. Sangat tersanjung bagi ku dengan kembalinya senyuman mu, dan.. merindukan nya. “Kemarilah dan akan ku bawa engkau pulang kembali dimana semua ini berawal”.
0 Comments
|